Hadis Rasulullah S.A.W:
"Tidaklah seorang penzina itu
berzina tatkala dia sedang beriman, tidaklah seorang pencuri itu mencuri
tatkala dia sedang beriman dan tidaklah seorang peminum arak itu meminum arak
tatkala dia sedang beriman." (Riwayat Bukhari).
Selagi Iman bertapak kukuh di hati,
selagi Iman tidak tercabut selama itu manusia akan tetap menolak ajakan nafsu.
“Tiga
perkara, sesiapa yang melakukan akan dapat memperoleh kemanisan iman. Kecintaan
kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi segalanya, mengasihi manusia kerana Allah,
benci kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya daripada kekufuran
sebagaimana mereka benci dicampakkan ke dalam api neraka.”
Allah
dan Rasul didahulukan...
Iman
dan taqwa diutamakan...
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah maka
gementarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Nya
bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhan mereka bertawakal.”
[Al-Anfal:
2]
Refleksi
diri.
Bila
disebut nama Allah rasa apa? Gementar? Takut? Atau tak rasa apa-apa? Bila dengar
bacaan Qalam-Nya adakah bertambah keimanan kepada-Nya? Ada rasa tenang dan
bertambah kepercayaan dan keyakinan akan kekausaan-Nya?
Ada
something wrong somewhere kalau tak terkesan apa. Hati kena tonyoh clorox dan
softlan banyak-banyak. Kasih putih balik. Kasi wangi balik. Then just akan
dapat rasa nikmat manisnya iman. Indahnya taqwa.
Iman
itu letaknya di hati. Dalam diri.
Sticky
note;
Daripada
Anas Bin Malik, Rasulullah S.A.W bersabda:
“Tidak
sempurna iman seseorang sehingga baik hatinya dan tidak baik hati seseorang
sehingga terpelihara lidahnya.”
Watch
ur words...
0 comments:
Post a Comment