bahagia, gembira, sedih, kecewa...
itu Allah yang titip dalam jiwa
tapi...
kita yang pilih untuk bahagia atau berduka
tak salah pun nak rasa sedih sebab impian kita tak terlaksana
fitrah manusia
memang Allah yang cipta macam tu
memang ada ketika rasa gembira dan ada ketika rasa kecewa dan putus asa
kalau tak ada perasaan tu dah kira robot la kan
tapi redha itu perlu
terus tegak pada landasan kisah silam tak bersambung
terus mampat pada impian tak berpenghujung
terus teggelam dalam tasik pengharapan tak bertepian
tak salah untuk terus berharap
malah memang perlu
untuk kita tahu, untuk kita yakin yang masih ada Dia tempat kita sandarkan harapan
tapi yang silap bila hanyut dalam harapan sehingga redha itu tiada
yang tak betul bila terbang bersama impian sehingga ikhlas itu entah ke mana
tanpa sedar tanpa disangka
kadang-kadang kita rasa kita dah redha tapi hakikatnya kita tak cukup redha
kekadang kita rasa kita dah serah segalanya pada Dia
tapi dalam tak kita sedar sebenarnya belum sepenuhnya.
tak ada apa yang berubah pun kalau kita layankan perasaan sedih tu sangat.
kalau Dia tak izin memang tak jadi.
dan.
Dia tak izin bukan sebab Dia nak dera hati dan perasaan kita.
jauh sekali.
Dia punya sebab tersendiri yang kita tak nampak lagi.
mungkin bukan sekarang, mungkin satu hari nanti.
dan mungkin bukan di sini, mungkin di sana nanti.
kita tahu Dia sayang kita. percaya Dia rancang yang terbaik untuk kita
tapi ramai yang seolah-olah tak yakin dengan apa yang Dia bagi.
manalah kita tahu yang impian kita tu baik untuk kita?
kita tak capai pun lagi impian tu.
tahu ramal masa depan?
memang lah kena rancang dan usaha tapi bila kita usaha sehabis tenaga dan daya tapi tetap tak berjaya
mesti ada sesuatu yang tak kena.
dunia ini tempat persinggahan sementara.
itu yang kena selalu ingatkan dekat diri.
nak terus stick dekat impian tu dengan harapan bila dapat capai impian tu kita akan rasa bahagai dan happy sampai tak terungkap dengan kata-kata (harapannya) sehingga melunturkan redha yang seberkas cuma
atau nak proceed dengan kehidupan yang dah terhampar di depan mata sambil membuka mata hati dan jiwa untuk belajar bersyukur dengan limpahan nikmat dan rahmat kurniaan-Nya sambil berusaha sepenuh jiwa untuk redha dan untuk meraih redha-Nya?
nak happy dekat dunia je ke?
-mungkin kita mampu bersabar tapi bukan semua orang yang dapat nikmat sabar itu mampu bersyukur-
lintasan waktu tak akan pernah penat mentaati
mentari mega tidak akan kenal jemu untuk terus menyinari
sehingga tiba saat dan ketika sebuah janji
yang akan Dia lunasi.
sticky note:
Surah Al-Insan banyak cerita pasal nikmat dalam syurga.
motivasi untuk kita.
especially untuk orang macam saya ni.
cepat sangat hanyut dengan dunia
memandang dunia macam tempat selamanya.
sedangkan realitinya...
tahu...
tapi cepat lupa... cepat leka... cepat alpa...
sebab tulah adanya peringatan
direct dari Dia.
yang ingatkan destinasi kehidupan yang sebenarnya.
p/s: ayat menyentap qalbu merenggut naluri ini bertujuan untuk menjentik diri sendiri yang cepat sangat nak rasa down dengan macam-macam benda yang sebenarnya bukanlah segalanya.... ^^
catalyst: [Surah Al-Mujadalah: 22]
0 comments:
Post a Comment