Andai
saja waktu dulu bisa ku ulang
Terlalu
banyak impian yang ingin ku genggam
Ingin
sekali aku gali dan mencari
Kerah
seluruh keringat dan kudrat
Meski
berulang kali tertimbus kembali
Namun
tidak akan pernah punah harapan yang tersemat
Tidak
akan sekali-kali rebah menyerah
Terduduk
pasrah
Pada
takdir yang menjengah
Tapi...
Itu
hanya ilusi pada bicara andainya...
Sedang
hakikatnya aku ini bukan sesiapa
Hanya
seorang manusia yang tak punya apa
Juga
tidak berdaya
Sekadarnya
mampu berdoa juga berusaha
Moga-moga
hari esok lebih bermakna
Lebih
bersinar
Dengan
hadirnya iman di dada
Yang
bisa ku bawa
Ku
genggam kemas
Ku dakap erat
Lantas
ku persembahkan pada-Nya
Tapi
aku manusia
Lemah
dan hina
Sering
terleka dengan nikmat dunia
Apakah
Dia sudi menerima
Insan
sepertiku?
Yang
cintanya buat dunia kian mekar
Sedang
rindunya buat Pencipta semakin pudar
Sering
tersedar
Namun
tidak cukup kuat menghindar
Pada
bisikan hasutan rayuan
Yang
membawa terbang ke awanan khayalan
Mengimpi
syurga idaman
Sedang
hati jauh dari Tuhan
Dan
mentari mega terus bersinar
Menyinari
bumi yang kian uzur
Sehingga
tiba detik dan waktu yang tak berundur
Ia
tetap di situ
Akur
dengan janjinya pada Penguasa Alam
Tunduk
pada perintah Pemilik kehidupan
0 comments:
Post a Comment